e-Conomy SEA 2019: Pertumbuhan Ekonomi Internet Indonesia Terbesar di Asia Tenggara

Laporan e-Conomy SEA 2019 membawa kabar baik tentang Indonesia. Hasil riset bersama Google, Temasek, dan Bain & Company yang dipublikasikan belum lama ini tersebut menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi internet yang pesat di Asia Tenggara, dengan posisi Indonesia sebagai yang terdepan.

e-conomy_sea_2019

Dalam laporan itu disebutkan bahwa ekonomi Internet Indonesia bertumbuh lebih dari lima kali lipat dari $8 miliar pada tahun 2015 menjadi $40 miliar pada 2019 atau dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 49%. Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi Internet terbesar dan paling cepat berkembang di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berpotensi menembus angka $130 miliar pada tahun 2025. Sebanyak $1.8 miliar terhimpun di Indonesia selama paruh pertama tahun ini, sama dengan jumlah pada paruh pertama 2018. Demikian seperti dijelaskan dalam blog Google di Indonesia.

Laporan itu menyebutkan bahwa sektor e-Commerce atau perdagangan berbasis elektronik memiliki pertumbuhan paling pesat di antara keempat sektor lainnya. Di Indonesia, sektor e-Commerce diperkirakan mencapai $21 miliar pada 2019, berkembang 12 kali lipat sejak 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 88%. Sektor ini diperkirakan akan mencapai $82 miliar pada tahun 2025.

Yang menarik, sektor terbesar kedua penyumbang pertumbuhan ekonomi internet terbesar di Indonesia ternyata adalah Ride Hailing. Pertumbuhannya diperkirakan mencapai $6 miliar pada 2019 atau naik 6 kali lipat sejak 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 57%. Pertumbuhan sektor ini diperkirakan menembus $18 miliar pada tahun 2025. Menurut laporan e-Conomy SEA 2019, pertumbuhan ini didorong oleh tren layanan pengiriman makanan.

Sektor Online Travel di Indonesia juga diperkirakan mengalami pertumbuhan hingga $10 miliar pada tahun 2019, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 19%. Sektor ini diperkirakan akan melesat hingga $25 miliar pada tahun 2025. Kenaikan tren biro perjalanan daring juga terbukti dari peningkatan pencarian untuk merek Online Travel Aggregator (OTA), seperti Pegipegi, Traveloka, atau Tiket.com. Pencarian untuk merek OTA ini naik hingga 20% secara agregat di paruh pertama 2018 hingga paruh pertama 2019.

Kehadiran Online Media, seperti iklan daring, gim daring, serta layanan musik dan video berlangganan, juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia. Sektor ini diperkirakan akan berkembang 6 kali lipat dari $0.6 miliar pada tahun 2015 menjadi $4 miliar pada tahun 2019 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 56%. Laporan e-Conomy SEA 2019 memprediksi sektor ini akan terus bertumbuh lebih dari 2 kali lipat hingga menyentuh angka $9 miliar di tahun 2025. Pertumbuhan ini juga didorong oleh pencarian mengenai video streaming berlangganan yang tumbuh hingga 26 kali lipat dalam periode 1/2015 hingga 4/2019 berdasarkan Google Trends.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *