Selama setahun terakhir, Mozilla terus berinovasi dan berkarya demi mewujudkan internet yang lebih baik. Untuk tahun 2020, Mozilla mengungkapkan beberapa strategi yang akan diterapkan dalam menyasar segmen negara-negara berkembang.
“Pada tahun 2020, untuk negara-negara berkembang, Mozilla menitikberatkan pada tiga pilar strategis. Yaitu, advokasi kesehatan internet, pengembangan SDM, dan pengembangan produk,” ungkap Stan Leong, Vice President & General Manager, Emerging Markets, Mozilla.
Lebih lanjut, Stan mengatakan, “Kami ingin mengadakan rekrutmen lokal, membina cara berpikir inovatif, dan membantu SDM lokal terhubung dengan dunia. Dalam hal pengembangan produk, seiring dengan meningkatnya ancaman surveillance economy terhadap keamanan dan privasi daring, kami menjajaki berbagai peluang inovasi produk demi menanggulangi isu-isu Content Discovery and Disinformation, Identity Systems, dan Data Commons. Kami berharap bisa menemukan berbagai peluang dan teknologi yang benar-benar memberdayakan pengguna, serta membuat setiap orang dapat memanfaatkan dunia digital.”
Selain merekrut SDM lokal, Mozilla akan menggulirkan “Dev Tech Speaker Program” yang menjadi sarana bagi seluruh kontributor Mozilla, Firefox, dan Open Web untuk bertukar ide serta meningkatkan visibilitasnya di seluruh dunia.
Terkait pengembangan produk, Mozilla menemukan isu-isu besar yang dihadirkan “surveillance economy” (atau “surveillance capitalism“): keamanan dan privasi, web yang terdesentralisasi, AI, penelusuran konten dan disinformasi, sistem identitas, dan data common. Semua masalah ini merugikan kehidupan orang di media daring. Mozilla bekerja dalam tiga bidang penting-penelusuran konten dan disinformasi, sistem identitas, serta data common-dan menjalankan penelitian tentang pengguna serta pengembangan produk dengan harapan dapat melindungi privasi dan keamanan daring masyarakat serta kesehatan internet.
SUMBER: Mozilla/PR Newswire